Kamis, 05 Januari 2012

Membangun Usaha dengan Badan Usaha

Pada dasarnya bisnis yang dijalankan Aurora's Collection masih berupa usaha kecil/menengah, karena jumlah tenaga kerjanya pun hanya 5 orang dan hasil produksi perharinya pun hanya berkisar 20-30 pcs. Sedangkan permintaan dari konsumen dan toko selalu ada hampir setiap harinya. Pihak pemilik tentu bekeinginan untuk mengembangkan usahanya. Dalam tingkat usaha seperti ini, tentu modal yang tersedia masih sangat terbatas, selain itu keuntungan yang diperoleh dari penjualan per-unit pun tidak terlalu besar, sehingga dalam usaha pengembangan seperti ini sangat dibutuhkan tambahan modal. Jika dikaitkan dengan mata kuliah Ekonomi Koperasi, lalu bagaimana hubungan antara bisnis Aurora's collection dengan Koperasi?? Memang pada dasarnya kegiatan dalam usaha ini tidak terlalu sesuai dengan kegiatan koperasi itu sendiri, seperti halnya dalam kepemilikan dan pembagian keuntungan. Pada koperasi setiap anggota merupakan pemilik serta memiliki bagian yang sama, tetapi dalam Aurora's Collection pemilik hanya 1 orang, dan pihak lain merupakan pekerja dan hanya terlibat dalam bagian produksi. Begitu pula dengan pembagian keuntungannya, pada koperasi lebih dikenal dengan SHU atau Sisa Hasil Usaha, yang dibagikan sama rata pada setiap anggota, sedangkan pada bisnis Aurora's Collection, seluruh keuntungan pada setiap pembukuan diambil oleh pemilik, karena para pekerja sudah lebih dulu mendapatkan upah kerja setiap kali selesai menghasilkan 1 produk, jadi jumlah upah tiap pekerja pun berbeda tergantung dari kuantitas dan kualitas produk yang dibuatnya. Namun pada hal-hal tertentu koperasi pun berperan penting dalam pengembangan usaha Aurora's Collection. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dalam mengembangkan usahanya pemilik membutuhkan tambahan modal. Memang saat ini mayoritas masyarakat yang membutuhkan dana baik mikro maupun makro akan langsung meminjam pada Bank, namun untuk usaha kecil/menengah yang tidak membutuhkan modal yang terlalu besar, pinjaman dana melalui Koperasi Simpan Pinjam akan lebih ringan daripada pinjaman dari Bank, karena kredit di Bank memiliki persentase bunga dari jumlah uang yang dipinjam yang wajib dibayar diluar hutang pokoknya. Selain itu, apabila pemilik masuk menjadi anggota koperasi, maka pemilik dapat ikut memasarkan dan menjual produknya melalui koperasi tersebut. Memang kerudung produksi Aurora's Colection cenderung termasuk pada barang tersier, namun tak dipungkiri mayoritas masyarakat Sukabumi memang memiliki selera kerudung seperti itu, sehingga tidak melihat baik mereka karyawan kantor, buruh pabrik, pejabat tinggi atau pensiunan sekalipun cenderung gemar mengoleksi berbagai model kerudung swarovski. Dengan demikian pemasarannya pun tidak harus ada di toko-toko besar, butik, atau mall besar saja, jadi tidak menutup kemungkinan untuk menjual hasil produksi Aurora's Collection melalui koperasi.

Rabu, 04 Januari 2012

Lingkungan Bisnis

Berdasarkan tulisan sebelumnya mengenai "Analisis Peluang Pasar", maka selanjutnya saya akan mencoba menjelaskan mengenai Lingkungan Bisnis dari produk yang dipasarkan tersebut. Lingkungan Bisnis ini meliputi produk itu sendiri, munculnya kompetitor (pesaing) baik dari produk yang serupa maupun produk yang sama namun berbeda jenis, juga upaya-upaya yang dilakukan agar produk tersebut dapat terus dibeli dan disukai para konsumen, sehingga penjualannya bisa mencapai angka yang diharapkan. Pertama adalah mengenai produk itu sendiri, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, produk yang dipasarkan oleh Aurora's Collection berupa kerudung - kerudung yang berhiaskan swarovski, payet jepang, dan batu kristal. Kerudung-kerudung tersebut dihias sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk yang berkesan mewah, anggun, unik. Harga tiap jenis produk berbeda-beda tergantung tingkat kesulitan dalam produksinya, dan bahan dasar yang digunakan pada produk tersebut. Dengan situasi dan kondisi lingkungan bisnis yang memang mendukung, mulai dari toko yang cukup besar dan memiliki tempat yang strategis, sehingga mudah dikenal masyarakat Sukabumi. Lalu daya beli dan minat masyarakat Sukabumi yang cenderung tinggi/konsumtif untuk produk fashion, dan kondisi pemasaran yang cukup mendukung dikarenakan masih sedikitnya butik-butik besar yang menjual kerudung-kerudung hias di daerah Sukabumi, menjadikan tingkat penjualan yang dicapai Aurora's Collection selalu berhasil mencapai target. Namun seiring berjalannya waktu, mulailah bermunculan kompetitor sebagai supplier lain dalam toko tersebut. Pada awalnya supplier yang bermunculan hanya mengeluarkan produk-produk yang sama namun dengan tipe/jenis yang berbeda, seperti kerudung dengan bordiran di bagian kepala atau pinggirannya, atau kerudung yang menggunakan hiasan tempel. Namun semakin lama, mulai datang pula supplier yang mengeluarkan produk yang serupa, hiasan dan motif yang 99% sama, yang merupakan produk orisinil kreasi Aurora's Collection sekaligus merupakan kerudung best seller di toko tersebut. Selain itu mereka menetapkan harga yang lebih murah daripada harga kerudung Aurora. Memang pada awalnya semenjak muncul kompetitor-kompetitor tersebut, penjualan Aurora mengalami sedikit penurunan. Namun pihak Aurora sendiri tetap berupaya terutama dengan menjaga kepercayaan dan kepuasan konsumen atas produk-produknya sehingga pihak Aurora lebih berfokus pada peningkatan mutu kerapihan jahitan, penggunaan bahan dasar yang berkualitas tinggi, dan peningkatan kreatifitas dalam motif dan hiasan pada kerudung. Untuk harga produk, pihak Aurora tidak bisa menekan lebih rendah lagi, karena memang harga yang ditetapkan menjamin pula kualitas produk yang dihasilkan, dan proses produksinya pun tetap dengan cara yang manual tidak dengan bantuan mesin dalam penjahitannya, demi menghasilkan hasil jahitan yang rapi dan halus. Saat ini penjualan Aurora sudah kembali meningkat dengan adanya inovasi model-model baru yang memang tidak dijual di tempat lain, dan diperolehnya kepercayaan lebih dari konsumen-konsumen lain dikarenakan produk Aurora diakui konsumen memiliki kualitas yang lebih memuaskan.