Kepribadian nilai dan gaya hidup adalah naluri alamiah
yang merupakan atribut atau sifat-sifat yang berada pada sifat manusia,
bagaimana cara manusia berfikir, faktor lingkungan sebagai sebuah objek
pengaruh dalam menentukan pola berfikir manusia, dan juga faktor pendapatan
yang membentuk manusia pada pola-pola konsumerisme. Ketiga unsur tersebut pun saling berkaitan satu sama lain, dimana
konsumen akan memilih suatu produk yang akan dibeli berdasarkan nilai produk
itu sesuai dengan gaya hidup maupun kepribadiannya. Jadi, Pola yang dapat
dilihat dari kepribadian, nilai, dan gaya hidup seseorang terkait dengan
perilaku konsumen dalam memilih suatu produk yang akan beli, karena suatu
produk yang akan dibeli semua harus memenuhi kebutuhan yang bersifat pribadi
dari seseorang.
Ø Kepribadian
Kepribadian memiliki pengertian yang
luas, kepribadian bukan hanya mencakup segala sesuatu yang nampak secara
lahiriah, tetapi juga meliputi dinamika individu tersebut. Kepribadian adalah
organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan
penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik. Sedangkan pola
kepribadian merupakan suatu penyatuan struktur yang multi dimensi yang terdiri
atas self-concept sebagai inti atau pusat grafitasi kepribadian dan traits sebagai struktur yang mengintegrasikan kecenderungan
pola-pola respon. Pola yang dapat dilihat dari kepribadian seseorang adalah
dengan cara mengetahui karakter asli dari orang tersebut dengan mengamati
kepribadian sehari-harinya, karena pada dasarnya kepribadian seseorang itu
selalu berbanding lurus dengan cara seseorang itu bersikap. Kepribadian memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self
atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri actual individu
tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya
(bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana
dia mengganggap orang lain memandang dirinya).
Ø Nilai
Pemahaman tentang nilai tidak terlepas
dari pemahaman tentang bagaimana nilai itu terbentuk. Schwartz berpandangan
bahwa nilai merupakan representasi kognitif dari 3 persyaratan hidup manusia
yang universal, yang direfleksikan dalam kebutuhan organisme, motif sosial
(interaksi), dan tuntutan institusi sosial (Schwartz & Bilsky, 1987).
Ketiga hal tersebut membawa implikasi terhadap nilai sebagai sesuatu yang
diinginkan. Pola yang dapat kita lihat dari nilai adalah perubahan
perilaku dan alasan seseorang dalam membelanjakan uang atau sember daya yang
mereka kelola dan miliki. Semakin tinggi mereka menilai dari suatu barang dan
jasa terhadap kehidupan, maka makin tinggi pula apresiasi mereka dalam
memandang barang dan jasa tersebut dari segi konsumsi. Nilai – nilai yang terbentuk dalam masing – masing individu
biasanya mengacu pada kelompok sosial tertentu atau disosialisasikan oleh suatu
kelompok dominan yang memiliki nilai tertentu (ex : pengasuhan orang tua, kelompok
tempat kerja) atau melalui pengalaman pribadi yang unik (Feather, 1994; Grube,
Mayton II & Ball-Rokeach, 1994; Rokeach, 1973; Schwartz, 1994).
Ø Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang memilih
untuk menggunakan waktu, uang dan energi, dan merefleksikan nilai-nilai, rasa,
dan kesukaan, khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan
status sosialnya. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang
menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang
terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi
sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan, sekaligus merupakan frame of reference yang dipakai sesorang
dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu.
Terutama bagaimana dia ingin dipandang oleh orang lain, sehingga gaya hidup
sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain. Pola
yang dilihat dari gaya hidup seseorang sebenarnya tidak berbeda jauh dengan
pola yang dilihat dari kepribadian maupun nilai. Tetapi yang membedahkannya
adalah dalam gaya hidup seseorang sangat dipengaruhi oleh pergaulan dan
lingkungan sekitar. Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup
terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan
bagaimana mengalokasikan waktu mereka, sedangkan kepribadian menggambarkan
konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik
pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu. Terdapat 3 faktor
utama yang dapat mempengaruhi gaya hidup konsumen :
1. Kegiatan yaitu bagaimana
konsumen menghabiskan waktunya.
2. Minat yaitu tingkat keinginan
atau perhatian atas pilihan yang dimiliki konsumen.
3. Pendapat atau pemikiran yaitu jawaban sebagai respon
dari stimulus dimana semacam pertanyaan yang diajukan.
Ketiga faktor tersebut merupakan faktor internal, yaitu faktor yang
dipengaruhi oleh pribadi konsumen tersebut, sedangkan faktor lain yang dapat memperngaruhi
gaya hidup seseorang dan termasuk pada faktor eksternal antara lain : kelas
sosial, geografis, dan daur hidup dalam rumah tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar