Kamis, 10 Januari 2013

Contoh Pengaruh Keluarga dan Rumah Tangga dalam Perilaku Konsumsi


Ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan proses pengambilan keputusannya dalam pembelian suatu barang, antara lain keluarga dan rumah tangga. Saat ini keberadaan keluarga dan rumah tangga sangat berpengaruh terhada pola hidup dan prilaku konsumsi seseorang. Hal ini didasari pada gaya hidup keluarga maupun rumah tangga itu sendiri. Semakin tinggi derajat keluarga, semakin tinggi juga kebutuhan hidup. Biasanya yang paling dipengaruhi dalm hal pola konsumsi dalam keluarga adalah anak-anak karena pada dasarnya seorang anak cenderung masih mengikuti dan mempelajari bagaimana pola atau perilaku konsumsi dari anggota keluarga yang lebih tua dari mereka , dari situlah mereka mulai membentuk pola konsumsi mereka masing-masing ketika beranjak dewasa. Dewasa ini, rata-rata perilaku memahami dan mempelajari pola konsumsi ini mulai dilakukan pada anak-anak berusia 6-12 tahun, dan ketika seorang anak sudah memasuki usia remaja barulah mereka membentuk pola konsumsi mereka sendiri. Sebagai contoh, seorang anak yang dibesarkan dengan melihat pola konsumsi orang tuanya yang boros, cenderung akan membentuk pola konsumsi yang boros pula. Bahkan dengan melihat pola konsumsi yang tinggi dari anggota keluarganya mereka mungkin membentuk asumsi bahwa uang bukanlah masalah, karena itu, merupakan hal yang normal bagi mereka jika pola konsumsi mereka seperti itu. Dengan kata lain, pola konsumsi keluarga dan perilaku dalam rumah tangga, khususnya orang tua, sangat penting untuk diperhatikan karena secara tidak sadar hal itu dapat membentuk dan mempengaruhi perilaku konsumen dalam rumah tangga itu sendiri.
Keluarga sebagai suatu lingkup paling dekat dengan konsumen “keluarga” merupakan pengaruh paling kuat pada si konsumen dalam memilih suatu produk. Mengapa demikian, pertama adalah keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari keluarga. Kedua adalah keluarga sebagai sumber keturunan. Jadi keluarga ada hubungannya dalam mempengaruhi prilaku konsumen. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pola konsumsi keluarga dapat mempengaruhi keseluruhan perilaku konsumen dalam rumah tangga. Sebagai sumber orientasi terdekat, seorang anggota keluarga cenderung akan bertanya akan suatu produk kepada anggota keluarganya yang lain terlebih dahulu dibandingkan terhadap orang luar, atau bisa saja seorang anggota keluarga mengenal suatu produk karena melihat anggota keluarganya memakai produk tersebut, seperti dalam pemakaian sabun, pasta gigi, shampo, sikat gigi, dll. Selain itu keluarga sebagai sumber keturunan, kadang kita suka mendengar bahwa perilaku anak tidak akan jauh dari orang tuanya, hal itu dapat pula diterapkan pada perilaku konsumsinya. Jadi sudah merupakan teori yang umum bahwa anak yang dibesarkan dan didik dengan perilaku konsumsi keluarga yang sederhana akan terbentuk smenjadi pribadi yang memiliki pola konsumsi yang rendah pula, begitu juga sebaliknya. Walaupun memang tak jarang seorang anak yang memiliki perilaku konsumsi yang boros dan cenderung glamour justru memiliki keluarga dengan pola konsumsi yang sebaliknya, namun hal tersebut dapat pula diakibatkan faktor lingkungan, seperti teman-teman di lingkungan sekolahnya, dll, mengingat bahwa perilaku konsumsi tidak hanya dipengaruhi faktor internal tetapi dapat pula dipengaruhi faktor eksternal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar