Rabu, 09 Januari 2013

Pembelian

Perilaku beli adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan seseorang dalam membeli atau menggunakan suatu produk.
Oleh karena itu perlu diketahui :
Ø   Mengapa orang melakukan pembelian suatu produk?
Ø   Faktor apa yang mempengaruhi proses pembelian itu?
Ø   Faktor-faktor apa saja yang menentukan masyarakat kita?
Ada tiga faktor yang mempengaruhi perilaku beli seseorang, antara lain :
1.   Personal
2.   Psikologi
3.   Sosial
Terdapat 2 hal yang mempengaruhi model perilaku pembelian, yaitu :
1.   Tingkat pengaruh pengambilan keputusan beli itu sendiri. Tingkat kepentingan dan intensitas dari "daya tarik" produk dalam siatuasi tertentu.
2.   Tingkat keterlibatan pembeli diihat dari motivasi "pencarian informasi" tentang produk atau merk dengan mengabaikan produk atau merk yang lain. Tingkat keterlibatan ini terdiri atas 2, yaitu :
Ø Tingkat keterlibatan tinggi, biasanya untuk produk yang sangat penting bagi konsumennya, berhubungan dengan ego ataupun imege seseorang. Oleh karena itu ada resiko-resiko yang menyertainya, seperti resiko finansial, resiko sosial, atau psikologis. Dibanyak kasus konsumen membutuhkan lebih banyak waktu dan energi sebelum membeli.
Ø Tingkat keterlibatan rendah, biasanya untuk produk yang tidak seberapa penting bagi konsumen, resiko yang ditanggung juga lebih kecil.
Terdapat 4 jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat diferensiasi merek, yaitu :
1.   Perilaku pembelian yang rumit
Konsumen terlibat dalam pembelian yang rumit dan menyadari adanya perbedaan signifikan diantara berbagai merk. Dan biasanya merupakan kasus untuk produk yang mahal, jarang dibeli, berisiko, dan sangat mengekspresikan pribadi. Biasanya konsumen tidak banyak tahu tentang kategori produk tersebut dan harus belajar banyak.
2.   Perilaku pembelian pengurang disonansi
Kadang-kadang konsumen terlibat dalam sebuah pembelian namun melihat sedikit perbedaan dalam merk-merk. Hal ini didasari karena barang tersebut mahal, jarang dilakukan, dan berisiko. Biasanya konsumen akan berkeliling untuk mempelajari apa yang tersedia namun akan membeli bilamana dirasa tepat dan dirasa nyaman.
3.   Perilaku pembelian karena kebiasaan
Konsumen kurang terlibat dalam pembelian produk yang dibeli dan tidak adanya perbedaan merk yang signifikan. Jika pun harus membeli produk tersebut hal itu dikarenakan keterbiasaan bukan pada kesetiaan merk yang kuat.
4.   Perilaku pembelian yang mencari variasi
Dalam beberapa situasi tertentu pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang rendah namun perbedaan merk yang signifikan. Sehingga konsumen sering melakukan perpindahan merk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar