Dalam melakukan pemasaran suatu produk, perlu
dilakukan segmentasi. Segmentasi tersebut dilakukan agar perusahaan dapat
mencapai keuntungan semaksimal mungkin. Segmentasi dapat dibagi kedalam
beberapa kategori, namun yang paling umum biasanya segmentasi geografis,
psikografis, dan demografi. Dalam kasus ini, contoh segmentasi yang akan
dibahas adalah segmentasi demografi. Segmentasi demografi adalah upaya membagi
produk yang dipasarkan sesuai dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan
hal-hal mendasar lainnya yang termasuk dalam faktor internal masing-masing konsumen.
Analisis demografi ini penting dilakukan karena untuk memperoleh minat dan
kepercayaan konsumen, maka pihak
marketting harus bisa membaca dan menganalisis hal-hal yang dibutuhkan konsumen
berdasarkan unsur demografinya. Seperti contoh, produk susu, tidak mungkin
produsen memasarkan produk susu yang sama untuk anak-anak dan orang tua, namun
justru perlu dibedakan karena perbedaan usia menyebabkan pula perbedaan
kebutuhan gizi dalam tubuh. Begitu pula dengan susu untuk ibu hamil, tentu
tidak bisa dikonsumsi untuk anak-anak dalam usia pertumbuhan karena kandungan
gizi dalam susu yang dikonsumsi pun akan berbeda pula. Bukan hanya itu, bahkan
kini sudah banyak dipasarkan merk susu yang membedakan antara susu untuk anak perempuan
dan anak laki-laki, hal ini disebabkan karena produsen memahami bahwa kebutuhan
gizi anak pun dapat berbeda tergantung jenis kelaminnya. Biasanya anak
laki-laki membutuhkan kandungan protein dan kalsium yang lebih tinggi dari anak
perempuan karena anak laki-laki cenderung memiliki aktivitas yang lebih tinggi
dari anak perempuan, hal itulah yang menyebabkan diciptakan produk tersebut. Selain
itu masih banyak pula produk yang dipasarkan dengan melakukan segmentasi
demografi, seperti parfum, tas, pakaian, dll. Pakaian dan tas yang dibuat untuk
anak sekolah tentu akan berbeda dengan pakaian dan tas untuk pekerja kantoran,
dan akan berbeda pula bentuknya untuk laki-laki dan perempuan. Dengan demikian,
setiap produsen wajib peka terhadap kebutuhan konsumen dan kreatif dalam
menciptakan inovasi atas produk-produknya agar produk yang dipasarkan mendapat
perhatian, minat, dan kepercayaan dari konsumen sehingga penjualan perusahaan
dapat meningkat.
Tidak
hanya analisis demografi, segmentasi pemasaran produk juga penting dilakukan
dalam geografi dan psikografi. Segmentasi geografi adalah kegiatan atau upaya
membagi produk sesuai dengan wilayah-wilayahnya, sedangkan segmentasi
psikografi adalah upaya membagi produk-produk yang dipasarkan sesuai dengan
psikologi masing-masing konsumen, yang biasanya dinilai berdasarkan sikap, sifat,
motivasi, dan kepribadian konsumen. Untuk segmentasi psikografis cenderung
lebih sulit dilakukan karena faktor atau unsur kepribadian konsumen lah yang
lebih mendominasi dalam keputusan pembelian dan perilaku konsumsi, sedangkan
produsen tentu tidak bisa memahami satu per-satu keinginan konsumen, namun
biasanya segmentasi ini dilakukan dengan mengambil kebutuhan mayoritas dari
konsumen. Seperti halnya produk shampo, walaupun masih satu merk namun produsen
tidak menciptakan satu produk saja melainkan beberapa produk yang memiliki
keunggulan masing-masing dalam kandungannya, seperti shampo untuk rambut
rontok, rambut rusak, shampo anti ketombe, dll. Dengan demikian, konsumen dapat
memilih shampo mana yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dan motivasi
pembeliannya. Sedangkan contoh untuk segmentasi geografis adalah pada produk-produk
jaket/coat. Produk seperti ini tentu akan lebih banyak dibutuhkan pada
daerah-daerah yang memiliki iklim sejuk cenderung dingin, sehingga toko yang
khusus menjual produk-produk ini akan lebih jarang ditemukan pada tempat-tempat
di dataran rendah, seperti daerah pantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar