Minggu, 06 Januari 2013

Contoh Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi

Dalam melakukan pemasaran suatu produk, perlu dilakukan segmentasi. Segmentasi tersebut dilakukan agar perusahaan dapat mencapai keuntungan semaksimal mungkin. Segmentasi dapat dibagi kedalam beberapa kategori, namun yang paling umum biasanya segmentasi geografis, psikografis, dan demografi. Dalam kasus ini, contoh segmentasi yang akan dibahas adalah segmentasi demografi. Segmentasi demografi adalah upaya membagi produk yang dipasarkan sesuai dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan hal-hal mendasar lainnya yang termasuk dalam faktor internal masing-masing konsumen. Analisis demografi ini penting dilakukan karena untuk memperoleh minat dan kepercayaan  konsumen, maka pihak marketting harus bisa membaca dan menganalisis hal-hal yang dibutuhkan konsumen berdasarkan unsur demografinya. Seperti contoh, produk susu, tidak mungkin produsen memasarkan produk susu yang sama untuk anak-anak dan orang tua, namun justru perlu dibedakan karena perbedaan usia menyebabkan pula perbedaan kebutuhan gizi dalam tubuh. Begitu pula dengan susu untuk ibu hamil, tentu tidak bisa dikonsumsi untuk anak-anak dalam usia pertumbuhan karena kandungan gizi dalam susu yang dikonsumsi pun akan berbeda pula. Bukan hanya itu, bahkan kini sudah banyak dipasarkan merk susu yang membedakan antara susu untuk anak perempuan dan anak laki-laki, hal ini disebabkan karena produsen memahami bahwa kebutuhan gizi anak pun dapat berbeda tergantung jenis kelaminnya. Biasanya anak laki-laki membutuhkan kandungan protein dan kalsium yang lebih tinggi dari anak perempuan karena anak laki-laki cenderung memiliki aktivitas yang lebih tinggi dari anak perempuan, hal itulah yang menyebabkan diciptakan produk tersebut. Selain itu masih banyak pula produk yang dipasarkan dengan melakukan segmentasi demografi, seperti parfum, tas, pakaian, dll. Pakaian dan tas yang dibuat untuk anak sekolah tentu akan berbeda dengan pakaian dan tas untuk pekerja kantoran, dan akan berbeda pula bentuknya untuk laki-laki dan perempuan. Dengan demikian, setiap produsen wajib peka terhadap kebutuhan konsumen dan kreatif dalam menciptakan inovasi atas produk-produknya agar produk yang dipasarkan mendapat perhatian, minat, dan kepercayaan dari konsumen sehingga penjualan perusahaan dapat meningkat.
                Tidak hanya analisis demografi, segmentasi pemasaran produk juga penting dilakukan dalam geografi dan psikografi. Segmentasi geografi adalah kegiatan atau upaya membagi produk sesuai dengan wilayah-wilayahnya, sedangkan segmentasi psikografi adalah upaya membagi produk-produk yang dipasarkan sesuai dengan psikologi masing-masing konsumen, yang biasanya dinilai berdasarkan sikap, sifat, motivasi, dan kepribadian konsumen. Untuk segmentasi psikografis cenderung lebih sulit dilakukan karena faktor atau unsur kepribadian konsumen lah yang lebih mendominasi dalam keputusan pembelian dan perilaku konsumsi, sedangkan produsen tentu tidak bisa memahami satu per-satu keinginan konsumen, namun biasanya segmentasi ini dilakukan dengan mengambil kebutuhan mayoritas dari konsumen. Seperti halnya produk shampo, walaupun masih satu merk namun produsen tidak menciptakan satu produk saja melainkan beberapa produk yang memiliki keunggulan masing-masing dalam kandungannya, seperti shampo untuk rambut rontok, rambut rusak, shampo anti ketombe, dll. Dengan demikian, konsumen dapat memilih shampo mana yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dan motivasi pembeliannya. Sedangkan contoh untuk segmentasi geografis adalah pada produk-produk jaket/coat. Produk seperti ini tentu akan lebih banyak dibutuhkan pada daerah-daerah yang memiliki iklim sejuk cenderung dingin, sehingga toko yang khusus menjual produk-produk ini akan lebih jarang ditemukan pada tempat-tempat di dataran rendah, seperti daerah pantai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar